Memaksa Buta

Tulisan Oleh: Nur Arifin Widya

Setengah memang setengah
Masih ada kaki di jalan yang  telah lama ditinggalkan

Dipertontonkan malu apabila tak memilikinya
Dilabelkan kolot apabila tak mendambakannya
Ditawarkanlah kepada kepala-kepala contoh fitrah manusia baru
Dingiangkan sang tanpa saka

"Hei nak...ladang bukan dirimu lagi, bersekolahlah maka kau bisa mengajarkan petani dan buruh makna hidup, dunia baru mencuri makna hidup kami tepat jam 1 semalam"

Sepeninggal derapnya
Ternyata masih ada kaki yang memilih untuk tinggal
Masih ada secercah nurani yang mengidamkan hijau
Tetapi sayang, kaki satunya telah lama berteman obsesi
Ia memaksa tangannya putus untuk menggapai langit
Ia memaksa lantang digemetar suaranya
Mengusir setiap kemungkinan yang ingin bernasehat

Di tengah abu-abunya udara
Tertumpahnya sejuta tanda


Kita masih memaksa BUTA!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar