WWW. Pinterest.com
Pagi hari tadi, saya tak sengaja membuka notif grup whatsapp, dalam grup whatsapp pada pagi itu. Salah satu teman saya mengirim artikel yang berasal dari Kompas.com, dalam artikel itu membahas tentang revolusi industri 4.0. Akhir-akhir ini sempat marak diperbincangkan pembahasan itu dalam forum bersifat formal maupun forum diskusi kecil dikalangan mahasiswa sebantaran saya,
Pada dasarnya revolusi industri 4.0 merupakan istilah yang pertama kali muncul di kota Jerman pada tahun 2011. Pada pembahasan World Economic Forum 2005, Angel Markel menjelaskan bahwa revoulusi industri 4.0 merupakan sistem yang mengintegrasikan dunia online dengan produksi industri.
Efek dari revolusi berdampak pada meningkatnya efesiensi produksi karena menggunakan teknologi digital dan otomatisasi, serta perubahan komposisi lapangan kerja. Ada kebutuhan tenaga kerja yang begitu pesat sekaligus kebutuhan tenaga kerja lama tergantikan oleh mesin.
Menurut berita yang pernah saya baca di sindonews.com bahwa Kementrian Perindustrian (kemenperin) telah menyiapkan roadmap revolusi industri hingga tahun 2030. Rencananya roadmap akan disosialisasikan pada 2018, dan menitikberatkan pada industri yang memiliki dampak yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi, semisal industri makanan dan minuman, tektil, elektronik, serta otomotif.
Hal seperti ini saya kaitkan dengan salah satu tulisan Prof Kasali seorang akademisi Universitas Indonesia dalam bukunya : Discription. dalam buku tersebut terdapat premis yang menarik perhatian saya. Menurut Prof Kasali, dia berasumsi bahwa sekarang kita hidup di jaman yang ditandai dengan perubahan teknologi informasi yang serba cepat dan praktis. Dimana fenomena seperti ini bukan pada hari ini tetapi bagaimana hari ini kita menyikapi fenomena seperti ini untuk kedepannya.
Sebuah situasi dimana pergeseran dunia industri tidak lagi menggambarkan koridor satu garis, perubahan yang sangat cepat serta memunculkan dinamika yang fundamental untuk menciptakan dunia baru dalam tatanan perindustrian.
Bagian- bagian perubahan tersebut telah terjadi diberbagai sektor, semisal sektor transportasi, pariwisata, perbankan, sosial masyarakat hingga pendidikan, munculnya dimulai dari inovasi perusahaan komunikasi untuk menggantikan handphone menjadi smartphone semisal handphone " nokia"yang dulu sangat laku dipasaran,kini enggan dikenal lagi. ini terjadi karena permasalahan persaingan antara perusahaan komunikasi,
Kini kita dihadapkan pada sistem aplikasi yang serba memudahkan untuk berkegiatan sehingga kita terbuai untuk memanjakan diri sendiri dengan aplikasi tersebut.semisal gojek dan grab hal ini akan berpengaruh bagi kawan-kawan pekerja konvensional yang penghasilannya mengalami penurunan dikarenakan kalah persaingan. ini salah satu dari revolusi industri 4.0 yang berbasis perangkat lunak. kemudian muncul lagi inovasi terbaru dari kalangan pemikir teknologi semisal traveloka.com, tokopedia.com, dan sebagainya.
Realita yang dihadapkan pada kehidupan bermasyarakat, bahwa masyarakat merasa sangat diuntungkan dengan segenggam smartphone bisa melakukan kegiatan apapun dengan adanya teknologi telah merubah kulture untuk mementingkan waktu daripada jarak. Masyarakat memilih beralih dari konvensional ke perangkat lunak dikarenakan pelayanan yang lebih praktis dan murah,
"Discruption merupakan inovasi"(kasali,2007)
Saya dapat menyimpulkan dari sudut pandang bisnis bahwa fenomena seperti ini akan berakibat pada penghematan biaya melalui proses bisnis yang menjadi lebih murah, membuat kualitas yang lebih baik, berpotensi dalam menciptakan pasar baru atau membuat yang selama ini ter-eklusi menjadi ter-inklusi membuat pasar yang dulunya tertutup kini terbuka selebar-lebarnya. produk maupun jasa akan lebih mudah dijangkau oleh konsumennya.
sekarang kita lebih dipertemukan pada konsep praktis dan cepat maka dari itu untuk menghadapi fenomena tersebut, diperlukan kemampuan untuk memfilter segala perubahan yang terjadi di lingkungan , tanpa melakukan literasi sebagai wawasan komprehensif, kemudian mempelajari riset dan melakukan riset ihwal perubahan yang terjadi, juga mempertimbangkan resiko yang akan terjadi.
proses menciptakan inovasi dan ide-ide yang kreatif merupakan bagian yang terpenting dalam revolusi industri 4.0 maka perlu menciptakan sumber daya manusia yang lebih kompetitif.
Penulis
Jongs Fasieh