Malang, Menyerukan Perdamaian Dengan Iringan Nada Nasionalis

Ratusan orang memegang dan membentangkan bendera sang saka merah putih yang berukuran raksasa di depan Balai Kota Malang, (30/08) Sore Tadi. Moch Farabi Wardana

IKAMI-Aliansi Masyarakat Anak Negeri (AMAN) Se- Malang Raya kembali menggelar Aksi Refleksi Cinta Kebangsaan di depan kantor Balaikota Malang, (30/8). Aksi Refleksi Cinta Kebangsaan ini merupakan kegiatan kali kedua diselenggarakan oleh AMAN.
Tahun lalu, Aksi ini bersamaan dengan hari Kebangkitan Nasional, kali ini diselenggarakan pada bulan Agustus, sekaligus merayakan hari kemerdekaan 17 Agustus.
Aksi Refleksi Cinta Kebangsaan diikuti ratusan orang, Mereka berasal dari berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh agama, pemuda, organisasi masyarakat, Komunitas juga dari kalangan kepolisian.
Turut Hadir Kaporles Malang Kota AKBP Asfuri dalam kegiatan aksi damai ini, ada juga tokoh keagaaman yang ikut dalam Refleksi Cinta Kebangsaan, antara lain Bonsu Anton dari Klenteng En Ang Kiong Kota Malang.
Ketua panitia Refleksi Cinta Kebangsaan Jerufael Manoraja menyuarakan perdamaian dari Kota Malang,
“Kegiatannya berupa menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan refleksi kebangsaan, dengan seperti ini kami menyerukan perdamaian, persatuan dari Kota Malang, Ujar Jeru.
Aksi ini dimulai dengan Pembacaan Deklarasi, berbunyi bahwa masyarakat Kota Malang menolak paham radikalisme; menolak segala bentuk ujaran kebencian; mendukung pemberantasan penyalahgunaan narkoba, dan menyatakan sepakat mendukung jalannya pilpres secara damai.
Setelah pembacaan deklarasi, seluruh peserta menyanyikan beberapa lagu nasional seperti, Padamu Negeri, Garuda Pancasila serta Official Asian Games, Meraih Bintang dari Via Vallen.
Peserta juga mengibarkan bendera merah putih dengan ukuran raksasa dalam aksi damai ini.
Penulis Moch Farabi Wardana
Reporter  Moch Farabi Wardana

Berkurban, Menguatkan Silahturahmi

Warga Sulsel Merayakan Perayaan Idul Adha (22/08).
IKAMI- Puluhan warga Sulawesi Selatan pagi tadi merayakan perayaan Idul Adha di Asrama Hasanuddin, Jl. Simpang Dieng Utara dengan bertujuan meningkatkan tali kekeluargaan antara Keluarga Kerukunan Sulawesi Selatan (KKSS) dengan sejumlah mahasiswa yang sedang menempuh Perguruan Tinggi di Kota Malang.(22/08).

"Selain kewajiban, kami ingin meningkatkan tali hubungan dengan anak kami",ujar Dr.Saiman M.si , Wakil Ketua KKSS.

Ada seekor lembu  dan dua kambing yang dikurbankan warga sulsel, nantinya akan disantap bersama dengan mahasiswa serta disalurkan kewarga setempat.

" Sebagian dimakan bersama dan sebagian juga dibagikan ke warga" Tambahnya.

Tradisi seperti ini bermula sejak 2006 dan telah menjadi agenda tiap tahun pada perayaan Idul Adha. Dia mengharapkan dengan berkurban mampu menguatkan hubungan kekeluargaan antara warga sulsel.

Penulis Moch Farabi Wardana

Reporter Moch Farabi Wardana


Tradisi Idul Adha ; Pawai Hewan Kurban


Sejumlah Warga Gatot Subroto mengarak beberapa hewan sebelum disembelih (22/08).
IKAMI-Puluhan warga Gatot Subroto, Kota Malang pagi tadi merayakan Hari Raya Idul Adha 1943 H dengan mengarak puluhan hewan kurban sebelum disembelih, (22/08).
Pawai hewan tersebut merupakan kebiasaan turun-temurun, Bermula pada 1976. Pawai tersebut bertujuan sebagai syiar dari ulama yang dilestarikan oleh warga setempat.
“ Kegiatan ini Euforia Temanggungan, Pawai Kambing. Tradisi ini sudah dari dulu, Tujuanya sebagai syiar dan jika disembelih bisa lancar”, ujar Ketua Panitia Ainul Yakin.
Selain bertujuan sebagai Syiar, warga setempat juga menyambut Hari Kemerdekaan dikarenakan Idhul Adha Tahun ini bertepatan dengan bulan Agustus.
“ Kami juga menyambut Hari Kemerdekaan Nasional, konsepnya kita Jadiin satu seperti layaknya karnaval”, tambahnya.
Ada 62 kambing dan 4 lembu yang dikurbankan warga setempat, nantinya akan dibagikan kewarga setempat, kaum duafa, dan fakir miskin.
“Harga kambing mahal, jadi kambing warga menurun. Kebanyakan jenis kambing etawa yang akan disalurkan ke warga, duafa dan fakir miskin”, dia memungkasinya.
Penulis ; Moch Farabi Wardana