Tulisan dari : Moh. Sabiq
susah bila terus merujuk pada negeri ini
toh jelas sudah nusantaranya kaya seraya – rayanya
seperti payung yang tanpa kau mereka tetap ada
“keberagaman suku di nusantara adalah kemilau negeri ini”
(toraja)
jangan terburu-buru meninggalkan tanah
pijaklah kaki & lihatlah pulau ini
pulau yang beragam budaya
beragam bahasa dan beragam agama
lingkari jemari saudaramu
hargai perbedaannya!
jangan malu untuk berkata
“kami orang toraja karena kami sulawesi”
(mandar)
tanah ini indah, hampir saja kuanggap merdeka
penuh keberagaman nuansa keindahan budaya sulawesi
terpancar dari kilau simfoni yang membiru
lantas mengapa tidak kau lestarikan?
Kemaluan menyamarkan kebanggaanmu
ini toh budayamu, ini loh bahasamu!
(makassar)
aku dewasa dalam buaian lembut keso-keso
bersambut senyum orang tua kala senja di anjungan rumah tepian losari
dengung gendrang mengaung & sang penari menggeliat
pui-pui sekarat tak lagi menyeruak
waktunya menjaga apa yang akan kita lestarikan
berteriak nyaring dan melangkah saling terdepan untuk berdiri
ewako!
(bugis)
ugi, biarlah aku memanggilmu bugis!
walau engkau bukan pertama
tapi engkau yang berbeda
milikku, cintaku yang langgeng!
dibalik mataku ini
ku temukan kepingan sejarah
bahasa berdebu yang hampir tak terjamah
oleh zaman yang tiada henti tiada pula berdiam kaki
tancap laju dan tegakkan kata “budaya’ta”
agar tak sia sisa juang nenek moyang kita
kita tidak pernah tahu
sampai kapan kita punya budaya bertahan
hingga kita sadar kita satu, satu nusa, satu bangsa, satu bahasa
bahasa persatuan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar