Perjuangan Mempertahankan Asrama Latimojong

Kamis 27 April 2017, adalah hari duka bagi kami, keluarga besar Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia (IKAMI) Sulsel. Peristiwa dalam sengketa tanah yang menimpa saudara kami di Bogor; beberapa orang akhirnya mengalami luka.

Sebuah perjuangan yang tak henti-hentinya dikumandangkan berbuah anarki; hingga hari kemarin, saat saudara kami yang notabene mahasiswa harus berbentur berhadap hadapan dengan petugas keamanan akhirnya terjadi. 

Yang disayangkan, karena terlihat pihak yang berwenang tampak sangat lamban mengambil sikap. Hal ini menjadi keprihatianan tersendiri bagi kami, 



Haruskah media santer dulu dalam perkara ini, lantas pemprov baru akan mengambil sikap? Haruskah ada korban yang berjatuhan, lantas pemprov akan mengambil keputusan? 

Alangkah lucunya negeri ini...

Sudah seharusnya pemprov lebih gesit dalam upaya mempertahankan hak milik tanah Asrama Latimojong. Mahasiswa, para perantau dari tanah Sulsel hanyalah butuh sebuah gubuk kecil yang tak kalah megahnya dengan rumah dinas para pejabat pemerintah.
Tak lebih...

Tabik!



KAMI SIAP!!!



"MAKASSAR, Fajar - Asrama Mahasiswa Latimojong milik Pemprov SulSel di Bogor akan dieksekusi Pengadilan Negeri Bogor, Kamis 27 April mendatang. Mahasiswa yang menghuni asrama ini diminta segera keluar." (sumber: Harian Fajar 24 April 2017)

Dua hari tersisa menjelang asrama Latimojong yang masih berdiri kokoh di Jalan Semeru Bogor akan segera diekseskusi. Setelah menjalani masa sengketa dan proses administrasi di Pengadilan Negeri yang cukup lama dan alot, akhirnya tiba saatnya asrama kita tercinta diminta untuk segera dikosongkan. Namun, semoga tidak!

Mengapa asrama tersebut menjadi sangat berarti?
Pertama asrama tersebut sdh ada sejak 1958, kedua asrama tersebut merupakan pusat pergerakan mahasiswa Se-SulSel di Bogor.
Ketiga asrama tersebut sebenarnya milik negara tetapi diperjualbelikan oleh seseorang yang keturunanya bukan berasal dari negara Indonesia.

Oleh sebab itu, teman teman IKAMI akan terus berjuang mempertahankan Asrama tersebut karena merupakan jati diri mereka di Bogor, sebagai saudara mari kita membantu adik adik kita yang sedang berjuang, bahkan perjuangan mereka mengetok pintu hati dari pak gubernur untuk menurunkan tim ahli terbaik ke Bogor dalam membantu memperjuangkan asrama tersebut

Oleh sebab itu, sekali lagi kami memohon kepada teman teman dan saudara IKAMI se-Indonesia untuk bisa merapatkan barisan di asrama Jalan Dr Semeru No 27 Bogor, pada hari Kamis tanggal 27 April 2017, pukul 07.00 pagi, kalau perlu kita buat macet sebagai unjuk rasa penolakan kita terhadap pengosongan asrama itu, sekali lagi terimakasih atas bantuannya kalau bisa  mohon disebar luaskan ke teman teman yang lain. HIDUP MAHASISWA!!!!!

Ewako!
Salam,
IKAMI cabang Bogor

Jalan Yang Tak Berujung

Jalan Tak Berujung, oleh : Ilham Putra Sanur

Sumber foto : http://kgtejaningrum.blogspot.co.id/


Kujajakan kaki mungil ini di jalan yang hampa
Dijalan yang penuh rintangann
Kadang tak ada hambatan
Kadang bergelombang
Bahkan terkadang tak ada jalan yang aku temui

Kuberanikan diri mencari teman hidup
Teman yang akan menemani hari-hariku di sekumpulan manusia cerdas ini
Seorang teman hidup yang tak memandangku dari segi fisik
Karena aku tau
Yang aku punya hanya seikat kasih sayang yang mungkin tidak bernilai di matamu

Pada hari itu aku bagaikan terlahir kembali
Menghirup udara segar yang tak kutemui dalam rahimm
Melihat keindahan dunia
Dunia yang tak tau siapa gerangan namanya

Yahh…
Usahaku ternyata tak sia-sia
Kutemukan dikau pujaan hatii
Kini kehidupanku seakan sangatlah berbeda
Aku bagaikan seorang bayi yang pandai berjalan, melompat, bahkan berlarii
Yang tak takut jatuh, walaupun harus merasakan sakit

Kau bagaikan gunung
Dan aku bagaikan laut
Orang-orang memuji indah keelokanmu
Sementara aku hanya berdiam diri di bawah dasar laut

Memandang wajah indahmu bagaikan memandang bidadari cantik yang mandi di taman surga
Mendegar suara merdumu bagaikan mendengar merdunya seruan adzan subuh
Merasakan kulit lembutmu bagaikan aku diselimuti kain tenun sutra.

Aku harus menunggu waktu
Aku harus mengalahkan jarak
Aku harus menahan rindu yang sangat berat
Tetapi aku punya cinta yang akan mengalahkan semuanya….

Kisah cintaku bukanlah kisah cinta cinderela dan pangeran
Kisah cintaku bukanlah sesuatu yang harus aku banggakan depan orang-orang
Bukan untuk di ekspose di majalah layaknya para pejabat berdasi yang tamak akan uang rakyat
Bukan pula untuk di tayangkan layaknya film romance yang ceritanya akan berakhir bahagia

Kisah cinta ini hanya aku dan kamu yang tahu
Mengikat janji untuk bertemu
Membuat list kegiatan gila yang akan dilakukan
Bertukar cerita via telepon yang tak ada hentinya

Kisah cinta ini bagaikan “Jalan Tak Berujung"

MARI BERCERITA #1 "BUDAYA POPULER DAN BUDAYA MASSA"


MARI BERCERITA #1
“BUDAYA POPULER DAN BUDAYA MASSA”


Malang, 18 April 2017 bidang Pengembangan Sumber Daya Anggota (PSDA) IKAMI SULSEL Cabang Malang melangsungkan diskusi (MARI BERCERITA) dengan mengangkat teman “Budaya Populer dan Budaya Massa”. Acara diskusi ini dilaksanakan di Asrama Hasanuddin dimana, kakanda Muh Nur Arifin selaku mantan ketua umum IKAMI SULSEL Cabang Malang sebagai pembicara.



Ada dua poin pembahasan yang di kemukakan pemateri pada diskusi kali ini, yaitu budaya popular dan dunia yang dilipat. Dalam pembahasan materi ini dihadiri oleh sekitar 20 orang anggota IKAMI SULSEL Cabang Malang.


Kegiatan ini awalnya diselenggarakan di depan pekarangan Asrama Hasanuddin, yang dimana bertujuan untuk menciptakan nuansa baru dalam berdiskusi. Tetapi pada saat diskusi sementara berlangsung, hujan turun yang mau tidak mau kegiatan diskusi dipindahkan di dalam Asrama Hasanuddin. Namun hal ini tidak menjadi kendala antusias teman-teman dalam mengikuti diskusi.


“Perubahan itu berawal dari sendiri. kalau kita tidak bisa berbuat baik di masyarakat, setidaknya kita bisa berbuat yang baik bagi organisasi” tutur pemateri menutup penjelasannya.

Mari bercerita ini merupakan kegiatan yang berlangsung selama satu periode kepengurusan. Bidang PSDA sendiri berharap dengan adanya kegiatan ini, anggota IKAMI SULSEL Cabang Malang dapat menambah ilmu serta menjadi kaum intelektual yang sebenarnya.

Workshop Handicraft "Paracord Breceled"


Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/pelajar Indonesia Sulawesi Selatan (IKAMI SULSEL Cab.Malang) melalui bidang kewirausahaan dan kesejahteraan anggota mengadakan suatu kegiatan kreatif yaitu Workshop Handicraft “Paracord Brecelet”  di Asrama Hasanuddin Jl.Simpang Dieng Utara No 44, senin (24 April 2017). Dipandu oleh Sadamfan selaku pemateri.
Menurut ketua bidang Kewirausahaan dan Kesejahteraan Anggota, Andi Abd Mushawwir workshop handicraft ini diikuti oleh anggota IKAMI SULSEL Cab. Malang  dan beberapa komunitas seni yang ada di kota Malang.
Pada workshop kali ini peserta diajarakan cara membuat gelang dari tali paracord dan prusik,dimana peserta sangat antusia mengikuti rangkaian kegiatan, peserta membuat 2 produk gelang dimana 1 produk tersebut akan di jual dan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk membiayai operasional organisasi dalam usaha menghadirkan kemandirian financial bagi IKAMI SULSEL Cab.Malang dan 1 produk lagi merupakan hadiah bagi peserta.


“Ini kegiatan yang pertama kalinya dan Insha Allah akan dibuat berkelanjutan. Tujuannya tidak lain sebagai ajang silaturahmi sesama anggota IKAMI SULSEL Cab.Malang dengan beberapa komunitas seni yang ada di kota malang, sekaligus  untuk meningkatkan kreativitas anggota IKAMI SULSEL Cab Malang dalam menciptakan suatu produk artistic dan bernilai ekonomis” ungkap Andi Abd Mushawwir.

SANGGARA’ VI Merajut Benang Kekeluargaan dalam Bingkai Perantauan yang Berintegritas

Tulisan oleh : Ilham Putra Sanur

           
Sambut Anggota Baru yang ke-6 (SANGGARA’ VI) merupakan kegiatan pengkaderan yang rutin dilaksanakan teman-teman IKAMI SULSEL CABANG MALANG setiap tahunnya, hal ini dilakukan agar adanya regenerasi serta menciptakan kader yang memiliki daya saing kedepannya. Dengan mengangkat Tema “Merajut Benang Kekeluargaan dalam Bingkai Perantauan Yang Berintegritas”, teman-teman panitia berharap kedepannya alumni Sanggara’ VI ini dapat benar-benar menjadi keluarga yang utuh di tanah rantau.

Kegiatan Sanggara’ VI diselenggarakan selama 3 hari (17-19 Maret 2017) yang bertempat di Kampung Wisata Tani Temas Batu. Acara Sanggara’ VI ini di buka langsung oleh Ayahanda Zaiman selaku perwakilan dari KKSS(Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) Malang. Letak lokasi Sanggara’ VI yang terletak di Batu menjadi daya tarik sendiri kepada peserta untuk hadir bertemu serta belajar dengan keluarga baru mereka di kota Malang. Dimana dibuktikan dari peningkatan jumlah peserta yang mendaftar dari kegiatan Sanggara’ sebelumnya. Hal ini tentunya tidak lepas dari kerja keras panitia yang memaksimalkan waktu 1 bulan untuk melakukan persiapan Sanggara’ VI.

Pemberian materi, outbound, serta penampilan budaya tradisional merupakan beberapa agenda dalam kegiatan Sanggara’ VI. Konsistensi panitia Sanggara’ VI untuk menciptakan kader yang memiliki daya saing dapat dilihat dari salah satu pemateri yang merupakan Wakil Rektor dari kampus swasta yang berada di Kota Malang. Meskipun Sanggara’ VI merupakan kegiatan pengkaderan dari IKAMI SULSEL CABANG MALANG, namun dalam kegiatan Sanggara’ sendiri sangat di tekankan agar tidak adanya perpeloncohan yang marak-maraknya terjadi akhir-akhir ini.
Pola pengkaderan IKAMI SULSEL CABANG MALANG tidak hanya berlangsung selama kegiatan Sanggara’, konsistensi pengurus untuk menciptakan kader yang berkualitas mengharuskan agar alumni Sanggara’ VI ini terus dikawal hingga betul-betul siap menjalani kehidupan kemahasiswaan. Mengadakan follow up materi Sanggara’ VI menjadi salah satu langkah awal untuk tetap membimbing kader, agar kedepannya dapat menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara.




- Pelantikan pengurus cabang Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan Cabang Malang periode 2016/2017


IkamiNews - Pelantikan pengurus cabang Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan Cabang Malang periode 2016/2017 resmi digelar Jumat, 24 Februari 2017 bertempat di gedung Oesman Bin Mansyur Universitas Islam Kota Malang.


Komposisi kepengurusan IKAMI SULSEL Cabang Malang 2016/2017 yang dinahkodai oleh Safinatun Naja atau wanita yang lebih akrab disapa Pino ini dilantik bersama 58 pengurus lainnya.

Dalam sambutannya, Pino menekankan kreatifitas untuk menyambut kepengurusan baru ini "Muda Berkarya, Berani Menginspirasi adalah motto dalam kepengurusan ini. Jadi bagaimana tahun ini IKAMI SULSEL Cabang Malang mampu melahirkan kreatifitas untuk menghasilkan kader-kader yang berkompeten"

Ditemui terpisah, Muhammad Nur Arifin mengatakan pentingnya penekanan kekeluargaan dalam IKAMI SULSEL "seperti yang saya sampaikan ke teman-teman pengurus terdahulu, Kekeluargaan itu nomor satu dalam IKAMI SULSEL tanpa terkecuali" tekannya.

"Kita harus berkorban dalam kekeluargaan di tanah rantau, demi pembelajaran hidup setelah lulus kuliah" lanjut Habil Ngewa

Dalam pelantikan tersebut dihadiri oleh beberapa tamu penting diantaranya Habil Ngewa selaku ketua umum Pengurus Besar IKAMI SULSEL, Ayahanda Saiman perwakilan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, Ibunda Ika Farihah Hentihu, Muhammad Nur Arifin selaku ketua umum domisioner, Organisasi Daerah se Malang raya, serta para alumni-alumni pengurus IKAMI SULSEL Cabang Malang.