Menjalin Silaturahmi dalam Acara Buka Puasa Bersama Ikami Sulsel Cabang Malang

Buka puasa bersama merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menyambung tali silaturahmi dan memperkuat hubungan kekeluargaan di bulan suci ramadhan, membangun keutuhan dan kebersamaan. Salah satu program kerja dari bidang Ekstrenal Ikami Sulsel Cabang Mlang yaitu buka puasa bersama yang dilakukan pada tanggal 9 Juni 2017.

Buka puasa ini dilakukan di kediaman ayahanda Saiman yang merupakan salah satu pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Malang. Dalam acara ini, disediakan makanan khas Sulawesi selatan, yaitu Jalangkote’ untuk mengingat kembali makanan khas daerah sulsel di tanah perantauan. Tak lupa es buah dan makanan ringan lain sebagai pelengkap pabbuka ta’.


Selain itu, acara buka puasa bersama ini di hadiri oleh Pak Muslimin, selaku ketua KKSS Malang Raya. Dalam acara ini, dihadiri oleh beberapa organisasi yang bernaung dalam John Celebes, yaitu perkumpulan organisasi yang ada di pulau Sulawesi, dan juga anggota maupun pengurus Ikami Sulsel Cabang Malang sendiri.

Market Ramadhan

MARKET  RAMADHAN




Market Ramadhan merupakan salah satu program kerja (proker )dari bidang Kewirausahaan dan Kesejahteraan Anggota IKAMI SULSEL Cabang Malang. Dimana tujuan dari market ramadhan ini untuk melatih jiwa kewirausahaan anggota, meningkatkan kreativitas dan menambah dana financial organisasi.
Adapun market ramadhan ini hanya berlangsung pada bulan ramdhan dan diteruskan pada hari biasa dengan menggunakan nama market tour. Produk yang ditawarkan oleh market ramadhan kali ini berupa pisang ijo, dimana produk ini merupakan jajanan khas asal sulawesi selatan yang dapat menyegarkan dahaga pada saat bulan puasa. Produk lain yaitu banana nugget atau pisang nugget, merupakan sebuah produk inovasi makanan dari anggota IKAMI Sulsel Cabang Malang .Lokasi pemasaran market ramadhan kali ini, bertempat di Jl. Terusan Surabaya (dekat pintu gerbang surabaya Kampus Universitas Negeri Malang). 

Selain itu, bidang Kewirausahaan dan Kesejahteraan Anggota sendiri juga memiliki toko tetap yang bernama Dalle' Store yang memiliki arti toko keberuntungan.  Launching  Dalle' Store itu sendiri jatuh pada tanggal 16 April 2017. Adapun produk yang ditawarkan berupa souvenir dan produk handmade yang dibuat oleh anggota IKAMI Sulsel Cabang Malang. Selain itu, Dalle' Store mengajak kerjasama dalam bentuk titip produk di toko Dalle' Store itu sendiri. Jika penasaran dengan Dalle' Store bisa langsung mengunjungi kami di sekretariat Ikami Sulsel Cabang Malang, di Jl.Simpang Dieng Utara no 44, Pisang Candi, Sukun, kota Malang, Jawa Timur. Jangan lupa kepoin akun Instagram Dalle’ Store @dalle.store

Organisasi Mahasiswa atau Event Organiser

Organisasi Mahasiswa atau Event Organiser
oleh : Jongs SF
Kiriman Fajrul Fasieh

Organisasi mahasiswa pada dasarnya adalah sebuah wadah mahasiswa untuk mengasah softskill, minat dan bakat mahasiswa dalam organisasi tersebut yang sejalan dengan tujuan Perguruan Tinggi. Organisasi Mahasiswa tidak boleh keluar dari regulasi dan tupoksi perguruan tinggi yaitu tri dharma perguruan tinggi, tanpa kehilangan daya kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan. Organisasi mahasiswa mempunyai peran dan fungsi yang cukup vital yakni sebagai wadah aspirasi mahasiswa, melaksanakan kegiatan mahasiswa, pengembangan minat dan bakat mahasiswa serta bertugas untuk mengawasi dan mengkritisi kebijakan kampus maupun pemerintah. Namun pada kenyataannya, kebanyakan organisasi mahasiswa sekarang berlomba-lomba menaikkan eksistensi dengan mengadakan event-event besar yang bersifat senang-senang sehingga peran utama sebagai mahasiswa menjadi luput dan terlupakan. Seakan-akan orgaisasi mahasiswa kampus sekarang menciptakan kader yang berorientasi sebagai event organiser. Ataukah memang tolak ukur keberhasilan organisasi sekarang sudah berubah? bahwa organisasi yang hebat, organisasi yang keren adalah organisasi yang bisa membuat acara besar yang megah, ramai, live musik, band dll. Begitukah? Lantas dimana peran mahasiswa yang katanya agent of change, social control, iron stock, mengabdi kepada masyarakat, peka terhadap lingkungan, dll? Dimana doktrin-doktrin tadi diperkenalkan saaat menginjak mahasiswa baru tetapi pengimplementasiannya di dunia kemahasiswaaan justruu kurang dalam pelaksanaannya.
Organisasi mahasiswa perlahan berubah menjadi event organizier (EO). Hampir setiap hari saya melihat dan ditawarkan jualan-jualan dari tiap event yang katanya itu adalah usaha mandiri untuk mempermegah eventnya tersebut, tetapi dituntut untuk menghabiskan jualannya tersebut seolah-olah mahasiswa dipaksa untuk bekerja demi kesuksesan acaranya tersebut tanpa melihat apa yang sudah diberikan pribadinya terhadap kelangsungan organisasinya. Dimana saya mendapat kesan bahwa ikut organisasi hanya berkorban, bukan berproses.

Saya tidak pernah menyatakan bahwa kegiatan itu salah, tapi dari penglihatan saya, organisasi mahasiswa semakin tenggelam pada paradigma bahwa kesuksesan mereka dilihat dari berapa banyak event yang dilaksanakan dan berapa orang yang berpartisipasi? Ini tentu saja bukan suatu hal yang benar. Pemahaman saya bahwa diperlukan objektivitas dalam pelaksanaan kegiatannya. Tanpa itu semua, mahasiswa yang tergabung dalam suatu organisasi akan kesulitan buat laporan dan mendapatkan kucuran dana dari universitas. Namun pada dasarnya organisasi muncul tidak dibuat untuk membuat acara saja. Melainkan dicita-citakan sebagai suatu pemersatu bagi mahasiswa.