PB IKAMI Kembali Untuk Rakyat


PB IKAMI Kembali Untuk Rakyat

Oleh : Muh. Rheza Aditya



Sebuah organisasi daerah dengan basis massa yang besar dan mewah sebut saja  IKAMI Sulsel yang berdiri pada tanggal 30 september 1961. IKAMI adalah organisasi yang didalamnya adalah mahasiswa tentunya memiliki kemampuan diatas rata-rata, memiliki darah pejuang yang pantang pulang sebelum berhasil. Selain itu juga mulai turun kejalan memperkuat barisan pemuda dalam memperkuat tritura saat pecahnya G30S/PKI membuktikan bahwa IKAMI Sulsel adalah organisasi primordial dan akan tetap memiliki jiwa nasionalisme. Habil Ngewa sang nahkoda PB IKAMI Sulsel yang terpilih mengalahkan 2 pesaing lainnya yakni Al kahfi dari Malang dan Darwis dari Jakarta dengan perolehan suara yang sangat dominan yakni 28 suara dari 39 total suara. Tentu ini merupakan harapan warga IKAMI agar sang nahkoda mampu memberikan perubahan untuk bangsa Indonesia.
Mahasiswa yang bergelut di IKAMI tentu pengalaman serta ilmu pasti akan didapatkan. IKAMI untuk rakyat adalah konsepsi akan kebulatan sikap IKAMI dalam membangun pondasi masa depan Indonesia. Harus kita pahami bahwa di masa yang akan datang tantangan akan keindonesiaan kita akan semakin berat. Krisis multidimensional yang sedang mendera setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara telah berada pada titik yang mengkhawatirkan. Kompleksnya yang sedang kita hadapi tak ayal telah menuai banyak pesimisme. Demokrasi liberal yang didengung-dengungkan sebagai jalan yang tepat menghantarkan masyarakat Indonesia menuju kesejahteraan tak jua menampakkan tuahnya.
            “PB IKAMI kembali untuk rakyat” menekankan pada posisi strategis IKAMI sebagai bagian civil society yang memiliki potensi cukup besar dalam membangun kembali kepercayaan masyarakat atas negara. Relasi antara kepercayaan dan civil society dalam konteks demokrasi sangat erat karena civil society dianggap sebagai alternatif yang tepat ketika pasar dan negara tidak mendapatkan lagi legitimasi yang kuat akibat keterbatasan mereka dalam memenuhi kebutuhan dasar  masyarakat. Pada dasarnya kita tidak pernah lagi mendengar dari warung kopi sebenarnya apa yang dikerjakan selama ini oleh PB IKAMI ? apakah yang menjadi desain gerakan PB IKAMI ? Untuk apakah sebenarnya ada PB IKAMI ? kita dihadapkan oleh sebuah pertanyaan-pertanyaan mendasar bahwa hari ini PB IKAMI mungkin sibuk akan sebuah kepentingan politiknya, merawat jaringanya, hanya berani untuk mencari aman saja.
 Sebagai civil society, IKAMI diharapkan mampu mengembalikan kader-kadernya di tengah-tengah masyarakat. IKAMI harus menjadi pemberdaya dan membawa api perubahan dalam masyarakat. Ia harus bekerja dalam mendorong kekuatan sipil, peningkatan kapasitas warga diberbagai bidang serta menjadi jembatan advokasi atas kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat, bukan malah mendiami diri atau merawat jaringan yang luas tanpa adanya suatu terobosan yang jelas.
 Sejatinya PB IKAMI harus berani merapatkan barisan atau melakukan konsolidasi akbar dengan setiap cabang IKAMI yang ada di Indonesia dengan fokus pembahasan membahas isu kedaerahan ataukah isu nasional seba hari ini di negeri kita masih banyak terdapat sebuah anomali. Sehingga gerakan IKAMI mampu memberikan kontribusi nyata sebagai upaya mengggiring kembali gerakan ke garis lurus khittah perjuangan. Mahasiswa yang masuk dalam wadah organisasi terbesar ini yakni IKAMI tentunya tidak diam saja melihat kondisi bangsa kita yang sedang sakit. Sebagaimana fatwa dari Eko Prasetyo bahwa pendidikan negeri ini berkiblat ke barat disana anak-anak memang disiapkan untuk menjadi alat dari industri dan industri mereka berjalan tanpa berhenti tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa? Kita hanya jadi alat birokrasi !!. Semoga saja kita tidak seperti itu.
Banyaknya problematika nasioanal bangsa Indonesia ini, IKAMI sangat ditunggu perannya seperti yang pernah terjadi pada masa sebelumnya. Kehadiran itu dirindukan karena torehan sejarah perjuangan yang tulus dan iklas demi umat dan bangsa tercinta ini. Ketika perjuangan itu kita landasi dengan kecintaan yang murni, maka gerakan yang lahir adalah jenis gerakan yang total dan kuat, tapi jika dari alam niat bergarak saja kita sudah salah, maka jenis gerakan kita bisa jadi gerakan abal-abal.
 Penyelasaian seluruh problem internal PB IKAMI memang harus dilakukan dari dalam sebuah sistem yang serius. Meanset yang ditanamkan terhadap kader IKAMI harus dijauhkan dari meanset pragmatis, sehingga proses yang dilalui kader adalah proses yang murni dalam pemaknaannya terhadap nilai-nilai ke-IKAMIan.
Tugas IKAMI adalah membina kadernya untuk dibina dan diarahkan supaya pola pikir, pola tingkah dan pola lakunya menjadi sumber inspirasi dan sumber motivasi bagi generasi selanjutnya. IKAMI harus bisa merekonstruksi formula-formula aparatur organisasinya supaya lebih inspiratif bagi mahasiswa secara umum dan kader IKAMI sendiri untuk berproses dan berjuang dalam wadah ini. Untuki PB IKAMI seyogyianya tidak boleh larut dalam propaganda politik yang murahan tetapi larutlah dalam sebuah perjuangan dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat disekitar kita, karena masyarakat akan merasakan hadirnya IKAMI ketika kader IKAMI mampu menghadirkan sebuah ketentraman di negara yang berumur 72 tahun. 

Hidup IKAMI !!!!!


  

1 komentar: