Debat Berbahasa Inggris, Tes Baca Al-Qur'an, Habis Itu Apa Yah ?

Prabowo Jokowi Jilid 2 (Google.com)
IKAMI-Sempat beredar di media meanstrem soal undangan tes baca alquran untuk kedua pasangan calon presiden. Munculnya undangan itu, awalnya dari Dewan Ikatan Dai Aceh itu, tentunya menuai  pro dan kontra dari beberapa pihak, menarik politisasi agama dibalas dengan politisasi agama. Hmmm..

Sebetulnya ide tes baca alquran ini, sudah digaungkan oleh kubu jokowi pada September 2018 Lalu, ketika sempat ramai kubu prabowo menawarkan debat bahasa inggris.

Jadi, kesampean cita-cita kubu jokowi mengajak ngaji bareng kubu prabowo, ngaji bareng lebih damai ketimbang tes baca alquran. Hheehe.

Waktu itu ketika kubu Jokowi mengajukan tes ngaji dinilai sebagai "serangan balasan". Ini waktunya jokowi memiliki kesempatan emas untuk mengubah citranya sebagai musuh ulama. Keislaman Jokowi selalu dipertanyakan, bahkan salah ucap nama surah pun, tetap dihajar. Kasian yah. Hahahahhah.

Kedua usulan itu (ngaji bareng dan debat berbahasa inggris) bagus sih. Tapi tetap saja tidak masuk dalam pikiran saya.

Kenapa ? 

Karena sebagai penyelenggara negara, tidak memiliki korelasi antara pandai baca alquran dan berbahasa inggris dengan kepandaian memimpin. Pemimpin itu pandai memutuskan kebijakan yang berpihak dengan rakyat. Hhaha.

Jika dalam usulan debat berbahasa   Inggris, tentunya Jokowi diragukan. Begitupun sebaliknya jika tes ngaji ini diadakan.

Sebenarnya, dengan adanya tes baca Alquran ini , tentunya akan menguntungkan jokowi sebab, memiliki Kh Ma ruf Amin tentu tak usah kita tanyakan kemampuannya dalam baca Al-Quran.

Disisi lain, jangan ragukan kubu prabowo, sebab ada Sandiaga Uno seorang santri Post Islamisme.

Daripada kita mendengarkan keunggulan dalam baca Alquran masing-masing calon, mending menunggu apalagi setelah debat berbahasa inggris, tes ngaji ataukah tes kejujuran yang menanti didepan sana !


Penulis Moch Farabi Wardana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar