SANGGARA 2012



IKAMI Sulsel Cabang Malang yang tentunya merupakan organisasi Daerah, harus melakukan regenerasi yang untuk Pengembangan Organisasi secara utuh. SANGGARA' 2012 di adakan oleh Pengurus sebagai salah satu kegiatan yang mewadahi dan memberikan pengembangan pengetahuan bagi Mahasiswa Baru Sulawesi Selatan di tanah Rantau. Karena di anggap mereka akan menghadapi Kehidupan yang baru di tanah Rantau dan juga akan berorganisasi dan berkeluarga bersama IKAMI Sulsel Cabang Malang.

Kegiatan ini adalah pengaplikasian pelatihan Anggota IKAMI Sulsel Cabang Malang dalam bidang PPSDA. Dan tentunya menjadi kegiatan Rutin tiap tahun diadakan untuk pengembangan Mutu Keilmuan anggota.



Acara ini dilaksanakan 19-21 Oktober 2012 di Aula LKP2I Malang dan peserta yang mengikuti adalah 20 orang dari berbagai macam kampus. Panitia berusaha mengemas kegiatan ini untuk bisa dan dapat meningkatkan Mutu Keilmuan anggota yang berdasar pada Kearifan Lokal Sulawesi Selatan. Acara ini Resmi di buka oleh ketua KKSS Malang Raya yaitu Ayahanda Muslimin Machmud. Pada acara Pembukaan dihadiri banyak oleh Anggota selain peserta. 

Outbond
Fasilitator sedang Memberikan Arahan


Outbond
Kemudian acara ini selain dikonsep dalam ruangan kita tetap melakukan inovasi untuk memberiakan arena bermain dan edukasi yang bernuansa outbond untuk para Anggota. Materi-materi yang dibawakan pun adalah tentang pemahaman dasar keilmuan, kehidupan rantau dan kearifan lokal Sulsel.

Ketua Pelaksana (Syarfina Juhaidah) mengatakan ucapan terima kasihnya dan berharap kegiatan ini bisa bermanfaat bagi IKAMI Sulsel ke depan.

oleh : Fachry Prasetya

Al-Kautsar


Tulisan dari : Moh. Sabiq 

ingat cerita tentang al kautsar?
tempat lelah kita rekatkan ukhuwah
tempat duduk kita tatkala belajar
tempat perbedaan mewarnai dunia
nuansa kampung tanah rantau!

ingat cinta tentang al kautsar?
dengan air yang menembus bebatuan?
seperti tawa al kautsar yang menembus kerasnya hati.
dengan ijab surga yang tak lekang oleh zaman?
seperti semangat al kautsar yang ingin terus menjulang.
tidak ada yang sia-sia dalam penciptaan?
seperti keringat yang takkan pernah menetes percuma.






dan ketika alkautsar jauh di ujung mata,
hujan rindu menerobos sukma,
jiwa meronta! mengejang dan mengeliat.
jiwa yang ingin menyapa! ‘bagaimana hidupmu?’

sebut saja al kautsar!
ketika kamu, akudia..
dia yang disini, yang disana, dia yang dimana-mana
satu! lantangkan pada huruf  u
semogsilaturahmi tetap terjaga penuh berkah.
meski rindu tak sempurna!

Anging Timur


Tulisan dari : Moh. Sabiq 

susah bila terus merujuk pada negeri ini
toh jelas sudah nusantaranya kaya seraya – rayanya
seperti payung yang tanpa kau mereka tetap ada

“keberagaman suku di nusantara adalah kemilau negeri ini”

(toraja)
jangan terburu-buru meninggalkan tanah
pijaklah kaki & lihatlah pulau ini
pulau yang beragam budaya
beragam bahasa dan beragam agama
lingkari jemari saudaramu
hargai perbedaannya!
jangan malu untuk berkata
“kami orang toraja karena kami sulawesi”

(mandar)
tanah ini indah, hampir saja kuanggap merdeka
penuh keberagaman nuansa keindahan budaya sulawesi
terpancar dari kilau simfoni yang membiru
lantas mengapa tidak kau lestarikan?
Kemaluan menyamarkan kebanggaanmu
ini toh budayamu, ini loh bahasamu!

(makassar)
aku dewasa dalam buaian lembut keso-keso
bersambut senyum orang tua kala senja di anjungan rumah tepian losari
dengung gendrang mengaung & sang penari menggeliat
pui-pui sekarat tak lagi menyeruak
waktunya menjaga apa yang akan kita lestarikan
berteriak nyaring dan melangkah saling terdepan untuk berdiri
ewako!

(bugis)
ugi, biarlah aku memanggilmu bugis!
walau engkau bukan pertama
tapi engkau yang berbeda
milikku, cintaku yang langgeng!

dibalik mataku ini
ku temukan kepingan sejarah
bahasa berdebu yang hampir tak terjamah
oleh zaman yang tiada henti tiada pula berdiam kaki

tancap laju dan tegakkan kata “budaya’ta”
agar tak sia sisa juang nenek moyang kita

kita tidak pernah tahu
sampai kapan kita punya budaya bertahan
hingga kita sadar kita satu, satu nusa, satu bangsa, satu bahasa
bahasa persatuan!

BUDAYATA' 2012 : Perkenalkan Seni dan Budaya Sulsel di Kota Malang

Sinrili' dan Pa'coddo

Tulisan dari : Rahmat Al Kafi

Pagelaran seni dan dialog kebudayaan Sulsel (BUDAYATA 2012) yang dilaksanakan IKAMI Sulsel Cabang Malang (28/4) berlangsung meriah, sedikitnya 300 lebih undangan hadir di Café Budaya, Jetis, Kabupaten Malang. Para undangan berasal dari anggota IKAMI Sulsel Cabang Malang dan Surabaya, KKSS Malang, Surabaya dan Yogyakarta, para seniman yang didatangkan dari Solo dan Jakarta, Mahasiswa umum serta warga Malang secara umum.

Akanjara

Kegiatan ini bertema “Kami Sulsel, Kami Indonesia, Kami Bangga”, awalnya dirancang menjadi festival budaya Sulsel dengan tujuan untuk mengeratkan silaturahmi antar warga Sulsel (perantau, red) yang berada di Jawa Timur, khususnya di Malang. Namun, karena kurangnya dukungan dari pihak pemerintah daerah, acara tersebut berlangsung sederhana dengan konsep dialog dan pagelaran seni Sulsel.

Pada segmen dialog Kebudayaan, Suryadin La Oddang, Sekretaris KKSS Yogyakarta, sebagai narasumber pertama menyampaikan ulasan mengenai falsafah perantau Sulsel. Menurutnya, para perantau asal Sulsel seharusnya berangkat dengan membawa bekal seadanya dan pulang ke kampung halaman dengan hasil sebanyak-banyaknya. Pendapat tersebut berdasar pada petuah Bugis, Akkulu peppeko mulao, abbulu rompengko mulesu.

Anggaru

Sejalan dengan pendapat Suryadin La Oddang yang merupakan pemerhati Budaya Sulsel, Ahmad Husain sebagai panelis memaparkan konsep Pos Budaya sebagai strategi membangun kampong halaman dari luar, menyampaikan bahwa para perantau sebaiknya menjadi agen budaya dan pariwisata Sulsel. “Kita perlu memperkenalkan kebudayaan kita melalui obrolan ringan dengan para tetangga, sekaligus mempromosikan keragaman potensi wisata Sulsel”, Ungkap Direktur Marannu Institute ini.

Pada forum yang sama, Mursalim Nohong, koordinator mahasiswa pasca asal Sulsel di Malang yang hadir sebagai peserta dialog, menyampaikan bahwa kita (perantau, red) seharusnya tidak membangun istana di kampung orang. “Penghasilan kita di tanah rantau dibawa pulang untuk membangun istana di kampung sendiri saja”, usul Mursalin yang mengaku sebagai peserta dialog paling tua dalam forum tersebut.

MALAM PAGELARAN SENI YANG MERIAH 
Agenda panitia pelaksana selanjutnya adalah pagelaran seni budaya sulsel yang mempertunjukkan beragam kesenian asal Sulsel. Acara tersebut dikonsep baik dengan menggunakan pasinrili’ sebagai pemandu acara. Jamal Gentayangan dan Munawir yang berperan sebagai pasangan pasinrili’ dan pacoddo berhasil memukau para undangan.

Nyanyian Lagu Sulawesi Selatan
Para undangan tidak sekedar disuguhi penampilan pasinrili’ yang lucu, kritis dan informatif. Saat panggung pagelaran yang di dominasi sorotan cahaya merah menampilkan duel penabuh gendang, para penonton secara kompak bertepuk. Suara pui-pui berpadu dengan tabuhan gendang mencuri perhatian undangan.

Malam itu, undangan dihibur dengan pertunjukan seperti, mangngaru’, pembacaan puisi dan sanjak, lagu daerah daerah khas sulsel, dan tari empat etnis yang semuanya diperankan oleh anggota IKAMI Sulsel Cabang Malang. Seorang undangan mengaku sangat senang dan merasa seperti sedang di kampung halaman. “Kayak di Makassarka kurasa!”. Ungkap Sukri Arief, Mahasiswa Pasca Sarjana di Universitas Brawijaya,

pada akhir acara. Ketua Umum IKAMI Sulsel Cabang Malang, Rahmat Al Kafi mengatakan bahawa esensi kegiatan ini adalah pelestarian budaya sulsel, pendidikan kebudayaan untuk manusia sulsel dan merajut Indonesia agar keluar dari perpecahan. Dan cita – cita ini tidak berhenti sampai di sini harus terus di lanjutkan. 

Penari 4 etnis
Penari 4 etnis

HARAPAN TERHADAP PEMERINTAHAN SULSEL
Sebelum acara selesai, para pengurus menyampaikan harapannya atas pengembangan fasilitas bagi para mahasiswa yang menuntut ilmu di Malang. Melalui Munawir, Ketua panitia kegiatan tersebut, IKAMI Sulsel mengharapkan adanya perhatian pemerintah provinsi Sulsel terhadap para mahasiswa/pelajar di Malang yang saat ini mencapai 700 orang, baik pelajar di tingkat SLTA hingga mahasiswa program doktor.
“Sudah lama kami menunggu perhatian pemprov Sulsel, proposal juga sudah disampaikan. Namun hingga saat ini belum juga ada respon”, Kata Munawir.

IKAMI Sulsel Cabang Malang Peduli Bencana Alam Sidrap


Tulisan by : Rahmat Al Kafi

Malang, 5 Maret 2012

Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan (IKAMI SULSEL) Cabang Malang yang mewadahi Mahasiswa/Pelajar asal maupun keturunan Sulawesi Selatan yang menempuh pendidikan di Kota Malang memperlihatkan rasa simpati terhadap bencana alam yang terjadi di Desa Wette’e Kab.Sidrap beberapa waktu lalu.

Rasa simpati tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan penggalangan dana untuk membantu korban bencana tersebut. Bertempat di tiga titik strategis di Kota Malang, puluhan Mahasiswa Sulsel turun ke jalan dan mengajak seluruh pengguna jalan untuk ikut memberikan bantuan kepada para korban.

Nursyamsi, Koordinator Kegiatan menjelaskan bahwa Kegiatan penggalangan dana telah berlangsung selama 4 hari terhitung sejak tanggal 28 Februari 2012, dan hari ini (Minggu.red) adalah hari terakhir kegiatan penggalangan dana tersebut. "meski jumlah dana yang terkumpul tidak seberapa dibandingkan kerugian akibat bencana tersebut, tapi paling tidak ada sesuatu hal yang kami berikan sekiranya bisa meringankan beban saudara-saudara kita disana  ”. Lanjut Mahasiswi Universitas Brawijaya ini.

Selaku Ketua Umum Ikami Sulsel Cab. Malang, Rahmat Al-Kafi memaparkan bahwa kegiatan ini adalah wujud rasa peduli Ikami Sulsel terhadap bencana alam yang terjadi di Kab.Sidrap. “Pada dasarnya kami juga ingin memperlihatkan bahwa meski berada diseberang pulau, tapi perhatian dan kepedulian kami kepada daerah asal (Sulsel.red) tetap ada”. Tegas Mahasiswa UMM asal Palopo ini.

Rencananya dana yang terkumpul akan disalurkan langsung kepada para korban bencana alam. “Rencananya perwakilan dari Ikami Sulsel akan berangkat ke Sidrap untuk menyerahkan bantuan ini secara langsung, kalaupun ada halangan mungkin kami cukup menyalurkan melalui posko-posko yang menerima bantuan disana.” Sambung Adamry Muis, Mahasiswa UMM asal Sidrap yang juga sebagai inisiator acara.

Pelantikan Dan Rapat Kerja Pengurus IKAMI Sulsel Cabang Malang 2011

Pelantikan Pengurus Cabang


Berada di tanah perantauan, tak menyurutkan rasa kekeluargaan dan usaha berkarya para mahasiswa Asal Sulawesi Selatan yang terhimpun dalam Organisasi Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan Cabang Malang (IKAMI Sulsel Cabang Malang).

Setelah tersusunnya pengurus IKAMI Sulsel Cabang Malang Masa Abdi 2011 – 2012, kemudian dilaksanakanlah dua kegiatan dalam satu rangkaian. Pelantikan Pengurus IKAMI Sulsel Cabang Malang dan Rapat Kerja.
PELANTIKAN

Pada Hari Minggu, 5 Juni 2011, di Aula Aisyah – Tlogo Alkautsar Malang. Pengurus IKAMI Sulsel Resmi dilantik Oleh Pengurus Besar IKAMI Sulsel yang diwakili langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar IKAMI Sulsel.

Pelantikan ini bertemakan, Totalitas Ber-IKAMI, dalam perubahan, pembenahan dan perjuangan. Sebuah harapan besar untuk memajukan IKAMI sulsel cabang malang. Dalam hal ini sebuah totalitas dalam melakukan sesuatu, pasti akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Begitulah tujuan besar dari para pengurus IKAMI Sulsel Cabang Malang.
Adapun pengurus IKAMI Sulsel Cabang Malang adalah :

Ketua Umum : Rahmat Al-Kafi      
Sekretaris Umum : Rahim Bin Lasupu  
Bendahara Umum : Wiwik Adiarti Gani
Wakil Bendahara Umum : Siti Maryam


Ketua Bidang Organisasi dan Kelembagaan : Adamry Muis
Ketua Bidang Kewirausahaan dan Kesejahteraan Anggota : Asdar Auriga          
Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Anggota : Hamka Rasufit
Ketua Bidang Hubungan Eksternal, Kajian Strategis dan Pengabdian Masyarakat : Fachry Prasetya
Ketua Bidang Seni, Budaya dan Olahraga : Muh. Taslim Rahman          
Ketua Bidang Urusan Peranan Perempuan : Raudatul Jannah Musa      
Ketua Bidang Pelestarian Lingkungan : Rikar Yanto Manaba         

Wasekum Bidang Organisasi dan Kelembagaan : Andi Madihah
Wasekum Bidang Kewirausahaan dan Kesejahteraan Anggota : Irmawati Syam          
Wasekum Bidang Pengembangan Sumber Daya Anggota : Sri Helda Wulandari
Wasekum Bidang Hub.Eksternal, Kajian Strategis dan Pengabdian Masyarakat : Muh. Nawir Tipu MS
Wasekum Bidang Seni, Budaya dan Olahraga: M. Jusrianto        
Wasekum Bidang Urusan Peranan Perempuan: Andi Muftihaturrahma
Wasekum Bidang Pelestarian Lingkungan: Siti Amelia
                     
Departemen - Departemen            
Departemen Kesekretariatan: Muh Ihsan   
Departemen Penelitian dan Pengembangan: Awaluddin
Departemen Organisasi dan kelembagaan: Wahyu Al-Arasy      
Departemen Kewirausahaan dan Kesejahteraan Anggota : Harmina Amir& Fadli
Departemen Urusan Peranan Perempuan : Nurjannah Waris     
Departemen Kajian dan Minat Bakat  : Muh. Ihsan
Departemen Konseling dan Advokasi Anggota : Akmaluddin Rachim &  Akbar
                                                                                                                                   
Departemen Kerohanian: Reza Syaifullah
Departemen Hubungan Eksternal & Kajian Strategis : Herdiansyah           
Departemen Pengabdian Masyarakat : Tuhir
Departemen Hubungan Masyarakat : Febry Razzaq Tri Putra
Departemen Seni dan Budaya : Muh. Sabiq &  Syukur Setiawan
Departemen Olahraga : Hermansyah & Ndaru Wijayanto
Departemen Pelestarian Lingkungan : Kamal Hamsa &  Dhanu Tharimana       
                                  
RAPAT KERJA

Rapat Kerja
Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah menyusun rencana – rencana pengurus IKAMI Sulsel Cabang Malang dalam program – program yang dikonsensuskan dalam Rapat Kerja ini, kegiatan ini dilaksanaka di villa bukit Tidar – Malang, pada tanggal 11 – 12 juni 2011.
tujuan dari  hasil – hasil rapat kerja ini adalah, pengembangan individu mahasiswa Sulsel dalam pengembangan intelektual, stimulasi anggota untuk mengabdikan diri pada masyarakat, melestarikan budaya sulsel, mempererat tali persaudaraan sesama manusia sulsel dan lintas budaya, menjadi mitra kerja pemprov sulsel, dan usaha pengadaan Asrama untuk menunjang proses organisasi serta proses belajar mahasiswa Sulsel di Kota Malang.

SANGGARA' 2011



Tulisan dari : Rahmat Al Kafi


Dalam rangka menyambut mahasiswa baru asal dan keturunan Sulawesi Selatan serta usaha untuk membangun generasi pelanjut organisasi yang matang, Pengurus IKAMI Sulsel Cabang Malang mengadakan kegiatan Sambut Anggota Baru IKAMI yang disingkat menjadi SANGGARA  2011. Tidak seperti sebelum-sebelumnya, acara sambut anggota baru ini dirangkai dengan pelatihan-pelatihan khususnya pembekalan dalam mengarungi dunia pendidikan di tanah rantau. Pengenalan budaya SULSEL menjadi materi wajib selain pelatihan kepemimpinan.


Acara SANGGARA 2011 dilaksanakan selama 3 hari 2 malam yang dimulai pada tanggal 18 hingga 20 November yang betempat di LKP2I Malang dan dihadiri oleh 87 peserta. Panitia berupaya mengumpulkan seluruh  mahasiswa asal/keturunan Sulsel dari berbagai kampus di kota Malang. Berkumpulnya para mahasiswa perantau ini sekaligus sebagi ajang perkenalan dan ajang silahturahmi antara mahasiswa perantau di kota Malang. Tema yang coba kami angkat kali ini adalah Satu Keluarga Satu Impian. Mengingat begitu pentingnya suatu hubungan keluarga untuk dijaga bersama, apalagi jauh berada dari sanak family di rumah.

Acara ini resmi dibuka oleh Ketua Bidang PSDA Pengurus Besar IKAMI SULSEL (Shadikin Suhidin) kemudian dilanjutkan dengan Stadium General Oleh Ketua Bidang OKA PB IKAMI SULSEL (Ahmad Qumaeni). Materinya dirancang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa saat ini. dimana gempuran teknologi telah menjauhkan manusia satu dengan manusia yang lainnya.

Acara ini disambut antusias oleh peserta karena selama ini mereka telah jauh dari filosofi-filosofi hidup para nenek moyang kita di sulsel. Dan kembali menyegarkan pikiran para peserta betapa pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal.

Dan yang paling menarik salah satu pemateri menyampaikan bahwa orang Makassar di Malang bukan merupakan sejarah baru. Hal ini terbukti dengan ditemukannya kuburan Karaeng Galesong tidak jauh dari kota Malang, yaitu di desa Tumpang.

Selain materi yang bersifat indoor, acara juga dilanjutkan dengan outbond. Para peserta menikmati tiap permainan yang disajikan oleh instrukur, dan permainan ini lebih mengikatkan tali persaudaraan diantara panitia dan peserta.






Ketua Umum IKAMI Sulsel Cabang Malang (Rahmat Al Kafi) dalam sambutannya mengatakan bahwa, “tujuan kegiatan ini  adalah untuk membentuk dan melahirkan generasi IKAMI yang paham budaya & nilai – nilai luhur Sulawesi Selatan,  berintelek; cerdas, kreatif, inovatif, kritis, solutif, loyal terhadap organisasi, bermartabat serta mampu menjadi pemimpin Organisasi, baik dalam skala regional yaitu di lingkup Sulsel, maupun dalam skala nasional yaitu Indonesia dan bahkan diharapkan menjadi pemimpin dunia.”

Ketua Pelaksana berharap agar nantinya kegiatan ini dilaksanakan secara rutin, karena acara semacam ini merupakan kebutuhan bagi mahasiswa yang berada di perantauan, dan acara SANGGARA’ ini dapat menjadi acuan pada acara sambut mahasiswa selanjutnya dalam konteks IKAMI Sulsel.

Catatan Buat Sang Koruptor



Tulisan Oleh : Riqar Manaba

Farhat Abbas lagi sibuk dengan jargon 'Sumpah Pocongnya', Wanda Hamida setelah negative sebagai pengguna narkoba sedang fokus untuk memperbaiki citra lewat penuntasan nazarnya, Anis Matta kepuyeng menaikkan elektabilitas PKS setelah mengganti sang president koruptor, Sementara SBY masih garing dengan pidatonya, lalu mengapa saya masih saja berkutat pada persoalan perut yang tiada tanpa peduli memompa otak dan fisik untuk memenuhi kebutuhannya?

Keluarga saya di PT. INDOGUNA telah dipenjarakan oleh KPK setelah menyuap mantan President PKA. Lalu beberapa keluarga yang lain secara bersamaan membela dan memberikan doa padanya. Adapula yang mengatakan 'Beliau adalah pahlawan keluarga dan pahlawan negara, karena telah mendatangkan devisa" memangnya pebisnis yang bersih bukan pahlawan keluarganya dan negara? cuihhh. Saya bingung, mengapa kalau orang lain yang korupsi keluarga saya pada senang bukan main, malah mengucap syukur. Tetapi ketika internal keluarga yang korupsi semua pada menaikkan dada untuk membela. Ada apa ini? Realitas seperti ini sudah seharusnya dihilangkan dan mari kita berkata jujur dan tidak pada seluruh koruptor, sekalipun itu keluarga anda.

Harapan Perubahan IKAMI Sulsel


Tulisan Dari : Rahmat Al Kafi

KONDISI KONTEMPORER IKAMI SULSEL 

A. Pengurus Besar dan Pengurus Cabang 

Keaktifan 
IKAMI Sulsel hari ini di tingkat Pengurus Besar, bukanlah organisasi yang begitu aktif, aktifitasnya sangat minim, hanya yang bersifat formalitas saja. sementara cabang hampirlah bernasib sama, hanya beberapa organisasi aktif yang berbeda dengan yang lain. apalagi banyak cabang lain yang Mati Suri karena tidak dikondisikan oleh Pengurus Besar ataupun juga karena berbagai persoalan yang terjadi di internal cabang – cabang tersebut. 

Pengurus 
Persoalan kepengurusan mulai dari keaktifan, aktivitas, dan keberlanjutannya sangat parah kondisinya, kepengurusan (PB dan beberapa cabang) kurang aktif, aktifitas kurang produktif dan regenerasi kepengurusan yang tidak berjalan di tingkatan cabang, ada yang pengurusnya tidak diganti – ganti hingga sekarang. 

B. Konstitusi dan Pelaksanaannya 

Konstitusi berupa aturan, prosedur dan mekanisme tidak berjalan seperti seharusnya, bahkan sampai aturan yang di sepakati di munas tidaklah dipakai. Entah apa penyebabnya. Riskan… 

C. Administrasi Pengurus Besar dan Pengurus Cabang 

Administrasi IKAMI Sulsel yang telah dituangkan dalam Tata Kelola Administrasi tidaklah di Maksimalkan. mekanisme persuratan dan pengarsipan serta pemaksimalan alat – alat administrasi tidak berjalan, baik pengurus cabang maupun pusat. 

D. Sumber Daya Manusia 

Regenerasi 
Proses regenerasi di IKAMI Sulsel tidaklah punya wadah yang jelas, hanya berupa doktrinasi dan penyesuaian diri dengan situasi dan mekanisme organisasi, Anggota IKAMI Sulsel seperti Delegasi – delegasi organisasi ekstern IKAMI Sulsel , Yang kemudian bergumul di Organisasi Ini. lalu kemudian menghasilkan generasi yang tidak terjamin kualitasnya dalam ber-IKAMI Sulsel. 

Pendidikan Organisasi, Politik dan Kebudayaan 
Tidak adanya wadah regenerasi akhirnya berdampak pada pendidikan organisasi, politik dan budaya anggotanya, mengorganisasi IKAMI Sulsel akhirya tidak bisa maksimal, adanya praktik politik yang saling menyikut, tensi politik rendah dan tidak bermartabat. Selanjutnya pendidikan kebudayaan mengalami hal yang sama (tidak di mengerti.)

Profesionalisme dan Kekeluargaan 
Akhirnya dari sekian persoalan Pembentukan atau penciptaan SDM, berakhirlah di sikap Anggota IKAMI Sulsel yang sulit untuk bersikap professional dan tidak kuatnya rasa kekeluargaan, serta susah untuk membedakan antara kekeluargaan dan profesionalisme. 

E. Pendanaan 

Kondisi Keuangan IKAMI Sulsel hari ini, menjadi kendala – kendala dalam menjalankan roda organisasi (hanya salah satu sebab), ditingkatan cabang terjadi demikian, seperti laporan dari sumber – sumber terpercaya, pemasukan Keuangan di Pengurus Besar tidaklah buruk namun tidak digunakan untuk pengelolaan dengan bijak dan untuk produktifitas organisasi. Sumber – sumber dana harusnya berasal dari Pemda/Pemprov, KKSS, Donatur dari Tokoh – Tokoh, dan usaha – usaha mandiri organisasi. Tapi semua tidak seperti yang kita harapkan. 

F. Citra Nasional 

IKAMI Sulsel hari ini, di tingkatan PB hingga cabang tidaklah mempunyai citra nasional yang baik dan tidaklah pula menjadi organisasi yang sangat di perhitungkan, akibat aktifitas, reaksi dan roda organisasi yang tersendat – sendat karena sekian persoalan yang mendera. 

G. Program dan Kebijakan 

Program dan kebijakan organisasi IKAMI Sulsel hari ini, sangat jelas. Tak ada aktifitas besar serta kebijakan – kebijakan yang tidak mengarah kearah pengembangan organisasi. 

H. Relasi dan Partnership 

Kondisi hubungan kepada relasi – relasi dengan IKAMI Sulsel sudah tidak mesra, lagi hubungan yang sudah dijalin kemudian di rusak karena kecerobohan – kecerobohan individu – individu di internal IKAMI Sulsel. Walapun beberapa hubungan yang lain masih berjalan baik. Namun bila tetap demikian sikap – sikap individu tersebut, tinggal menunggu waktu. Semua akan memburuk. Kemudian relasi dan partner kerja harusnya terjalin dengan Pemprov atau pemerintah RI. Tapi tidak terjadi. 

I. Hubungan PB & Cabang 

Hubungan Pengurus besar dan pengurus cabang IKAMI Sulsel hari ini tidak berjalan seperti yang seharusnya PB tidak mengkondisikan cabang cabang pun tidak mau tahu tentang PB. yang dilakukan PB kepada cabang, hanya melantik pengurus baru lalu kemudian pulang. begitu seterusnya. 

J. Peran Untuk Sulsel, Indonesia dan Dunia 

Melihat Peran IKAMI Sulsel hari ini kepada Sulsel, Indonesia dan Amatlah kecil tak ada yang bersifat langsung.

KAMI MEMIMPIKAN IKAMI SULSEL YANG ? 

Pengurus Besar dan Pengurus Cabang

Keaktifan 
Pengurus IKAMI Sulsel entah PB atau PC haruslah aktif dalam beraktifitas, ada perputaran roda organisasi untuk menjadi wadah belajar dan aktualisasi diri, melakukan pengolahan organisasi secara maju dan modern.
Pengurus 
Aktifitas organisasi yang baik tentulah di perlukan individu di pengurusan yang handal serta ada proses regenerasi kepengurusan yang disiplin dan berkelanjutan. 

B. Konstitusi dan Pelaksanaannya 

Dalam Hal Konstitusi, Baik PB Maupun PC. Haruslah tertib dan mengikuti mekanisme, prosedur yang telah tercantum dalam konstitusi organisasi, sehingga ada proses kerja – kerja organisasi yang modern, terkontrol, terawasi, transparan, sesuai prosedur dan Kreatif. 

Administrasi Pengurus Besar dan Pengurus Cabang 
PB dan PC haruslah mengikuti pedoman Tata Kelola Administrasi yang telah tercantum. Agar terjadi proses tertib administrasi organisasi, mudah dalam pengarsipan, pengiventarisir dan pendokumentasian aktivitas.

Sumber Daya Manusia 
Regenerasi 
Menyiapkan sebuah wadah/kegiatan pengkaderan untuk memaksimalkan proses regenerasi di IKAMI Sulsel, yang disana berisi peningkatan mutu keilmuan Anggota, Pengetahuan Organisasi, Pendidikan Politik, Kemahasiswaan, Keindonesiaan dan pengetahuan budaya. Lalu kemudian diproses dalam atifitas - aktifitas organisasi sehingga nantinya terjadi siklus regenerasi yang sehat serta dapat melahirkan kader yang mampu ber-kekeluargaan dan ber-professional dalam berorganisasi. 

Pendanaan 
IKAMI Sulsel dalam urusan pendanaan, perlulah ada pemaksimalan usaha – usaha mandiri serta penggalian dana melalui sumber – sumber dana, tokoh – tokoh, KKSS, Pemda dan Pemprov. Melalui sikap saling percaya dan hubungan yang akrab. Lebih penting juga adalah transparansi keuangan serta pengelolaan keuangan yang berorientasi pada pengembangan untuk kemajuan IKAMI Sulsel. 

Citra Nasional 
Pembangunan Citra Nasional IKAMI Sulsel perlulah ditunjang perkakas yang kuat; efektifitas dalam aktifitas, budaya organisasi, peran individu, sikap dan reaksi organisasi, lahirlah citra yang baik bila hal – hal di atas telah terpenuhi. 

Program dan Kebijakan 
Organisasi yang seharusnya besar seperti IKAMI Sulsel seharusnya mengadakan aktivitas – aktivitas yang besar, berbobot, berkualitas (tidak ecek-ecek atau kacangan). Dengan kegiatan yang sesuai dengan tujuan organisasi. Kegiatan seperti tadi akan melahirkan banyak hal; pengalaman dan pembelajaran untuk anggota, organisasi lebih seksi secara citra dan sepak terjangnya. 

Relasi dan Partnership 
Persoalan relasi dan partnership haruslah sangat diperhatikan, menjaga komunikasi dan hubungan mesra dengan relasi – relasi baik tingkatan daerah, nasional bahkan dunia. Perlulah pula menjadi partner kerja Provinsi Sulawesi Selatan (entah dalam bidang apa, atau bahkan banyak bidang), intinya menjadi partner bagi daerah dimana organisasi ini berasal. 

Hubungan PB & Cabang 
Persoalan internal, Hubungan Pengurus Besar dan Pengurus Cabang haruslah intensif secara timbal balik, pengurus besar sebagai tempat kedudukan organisasi haruslah betul – betul mensejahterakan IKAMI Sulsel, mengkondisikan cabang – cabang, melakukan komunikasi yang intens, penyebaran info yang up to date. Selanjutnya cabangpun harus menjaga hubungan, komunikasi dan informasi, cabang haruslah menjadi pengawas, pengontrol segala gerak – gerik PB. Selalu menyampaikan aspirasi atau muncul untuk mengkritik kekeliruan – kekeliruan yang terjadi di tingkatan Pengurus Besar. 

Peran Untuk Sulsel, Indonesia dan Dunia. 
Dalam hal peran, ini juga perlu diperhatikan baik PB atau PC, IKAMI Sulsel Haruslah berperan penting dalam mebangun masyarakat, Sulsel, Indonesia dan Dunia, entah dalam dunia pendidikan atau bidang yang lain yang membuat peran IKAMI Sulsel betul – betul nyata. Pekerjaan ini akan terlaksana dengan baik, bila ditunjang dengan perkakas organisasi yang baik pula. 

Hasil Renungan Panjang Para Pemimpi akan kemajuan IKAMI SULSEL. 
Semoga hal ini dapat menginspirasi kita merealisasikannya.

Selamat Malam Kembali



Tulisan Dari : Fachry Prasetya R.

Sudah lama saya ingin merasakan malam yang berbeda tanpa nostalgia. Walaupun saya membenci nostalgia selalu saja ada perasaan yang sama dengan nada berbeda terhadap masa lalu. Mengapa saya harus membentuk pikiran ku yang seperti ini.. sampai saat ini belum ada jawaban. Datang seiring daun berguguran di sore hari kembali malam menatap tak semangat. Tibanya seiring keterlambatan sadar akan kesemuanya tak terpungkiri. Kesadaran berlanjut untuk menatap masa depan, namun masa lalu membayangi dalam kesukaan yang tiada hentinya. Kebebasan yang sangat saya rindukan akan pemikiran, dan tindakan. Kehidupan dua jenis mengiringi langkahku dari ujung ke ujung namun tiada bosannya terulang kembali sebagai suatu hal nan baru. Sama saja dengan sama dengan yang selalu dengan langkah sama. Banyak hal yang seiring langkah berubah tapi satu yang dahsyat di pandangan ku adalah keindahan alam dan nikmatnya kesendirian di antara kamu sayang.

Dengan ini saya merasa bebas terhadapmu dan begitupun sebaliknya. Kehidupan hingga ke 21 tahun menyantap daya fisik dan pikir yang tidak sedikit. Tumpah seakan tak terbendung dan dengan teguran seakan kita menumpahkan sesuatu yang salah. Layaknya kehidupanku untuk kamu adalah dalam rangka kita berdua mencapai kebebasan dengan cara saya dan kamu sendiri.

Malam semakin meninggi namun bayangan hanya jadi tetap bayangan dan selalu patuh tanpa pemberontakan. Seakan menyinggung kita dengan keterpurukan dalam segalah hal yang tak punya daya estetika. Selalu tegar adalah pilihanku, bermartabat adalah pilihanku, tahan dengan segalanya adalah pilihanku, tegas adalah pilihanku. Namun pilihan selalu saja berbuah hal yang tak di duga, karena berbeda tempat dan waktu, layaknya uang yang selalu berputar di waktu tak tentu. Kapan kita sadar bahwa perbedaan adalah hal yang abadi, karena kesamaan adalah hal yang detail bukanlah sesuatu universal ataupun keseluruhan. 

Hingga saat ini kita menekan kemauan dalam penderitaan orang lain, dan juga itu terjadi pada diri kita sendiri. Tapi yang tak bisa dipungkiri adalah fenomena itu berputar di antara lingkaran kita berdua sejak saat ini karena kebaruan yang tak tentu walaupun terjadi di sebelumnya. Ada yang tak sadar dengan perkataan tubuh, tapi harus di terima karena Malam tak pernah menawar akan datangnya.

Semoga kita sadar bahwa Malam tempat kita bertemu, Malam adalah waktu kita bertemu, dan Malam adalah ruang kita membuat kejadian. Kemudian saya ucapkan padamu SELAMAT MALAM KEMBALI UNTUK DIRIMU YANG MANIS SENYUMNYA.